Minggu, 11 Mei 2008

Provinsi Louser Antara - NKRI Terpecah sesuai Garis Etnis?

Provinsi Louser Antara - NKRI Terpecah sesuai Garis Etnis?

Imam Soeseno dari Takengon

Ngobrol-ngobrol sambil nyeruput kopi di Takengon, saya sempat nyerempet membahas umbul-umbul (banner?) yang banyak terlihat di pagar jalan atau di atas jalan di kota Takengon. Beberapa sempat saya jepret, yang ada di Jl Sengeda, sepotong jalan protokol di Takengon. Semua hampir sama, 'Provinsi Louser Antara - Adalah Jiwa, Raga dan Darah Kami'.

Menurut nara sumber, yang kebetulan orang asli Takengon, mereka merasa:

  1. Mereka orang Gayo, yang berbeda atau bukan orang Aceh (maksudnya orang-orang di sekitar/di luar Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah).
  2. Orang Gayo sejak dulu selalu (merasa) didiskriminasi oleh orang Aceh (terutama elit politik di Banda Aceh), apalagi mereka termasuk minoritas di Aceh.
  3. Aceh Tengah selalu tidak terurus karena rentang kendali yang terlalu jauh dari Banda Aceh.
Yang jadi pikiran saya, dan ini juga dirasakan beberapa suku di Sumatera Selatan, dimana saya dibesarkan, apakah nantinya provinsi-provinsi atau kabupaten-kabupaten akhirnya akan didirikan berdasar garis etnis? Contoh-contoh lain, beberapa kabupaten di Sumatera Selatan, di Sulawesi Utara, dan di Maluku (termasuk provinsi-provinsi baru di Maluku dan di Jawa Barat). Apakah ketika otonomi semakin jauh, perpecahan NKRI tidak lagi terhindar? Eropah sudah mengikuti pola ini, walau pada akhirnya, mulai menyatu kembali dalam bentuk European Union?

Selamat pagi, Republik!

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda