Jumat, 08 Februari 2008

Tempo 7-Feb-08: Nama Warga Tionghoa Jadi Nama Jalan di Solo

Nama Warga Tionghoa Jadi Nama Jalan di Solo
Kamis, 07 Pebruari 2008 | 10:37 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:Pemerintah Kota Solo menyetujui penamaan salah satu jalan di kotanya dengan menggunakan nama seorang warga keturunan Tionghoa, Yap Tjwan Bing. Peresmian nama jalan Yap Tjwan Bing akan dilakukan pada saat perayaan imlek 2259 bersama di Balaikota Solo.

Ketua Humas dan Pelayanan Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) Sumartono mengatakan Yap Twan Bing adalah tokoh nasional, pernah berperan sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 1945. Pengesahan nama jalan Yap Tjan Bing dilakukan melalui Peraturan Wali Kota Solo. Hanya saja ruas jalan yang diberi nama Yap Tjwan Bing bukan sebagian dari Jalan RE Martadinata di daerah Pasar Gede dekat kawasan Pecinan seperti yang diusulkan PMS se
belumnya.

Jalan Yap Tjwan Bing nantinya berada di Kampung Jagalan, Jebres dan agak jauh dari kawasan Pecinan. Meski tidak berada di kawasan Pecinan dan bukan merupakan jalan utama, namun nama Jalan Yap Tjan Bing, menjadi satu-satunya nama jalan yang menggunakan nama orang keturunan Tionghoa di Indonesia.

Sebelumnya PMS bersama dengan Himpunan Fuqing Surakarta, Himpunan Persaudaraan Hakka Surakarta, Perkumpulan Hoo Hap Solo, serta Majelis Agama Khong Hu Tju (Makin) Solo sebelumnya mengusulkan agar sebagian ruas jalan RE Martadinata diubah menjadi Jl Yap Tjwan Bing.

Meski banyak terlibat dalam pergerakan nasional, Yap Tjwan Bing, sarjana farmasi Universitas Amsterdam 1939 dilahirkan di Solo 31 Oktober 1910 di Solo jarang disebut dalam buku sejarah Indonesia. Padahal dia adalah satu-satunya warga keturunan Tionghoa yang menjadi anggota PPKI. Dia juga aktif dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia

Selain menjadi anggota PPKI dan hadir saat pengesahan UUD 1945 serta memilih Presiden dan Wakil Presiden RI tanggal 18 Agustus 1945, Yap juga menjadi anggota KNIP dan duduk dalam DPR-RIS. Yap pernah menjadi pengurus Partai Nasional Indonesia (PNI), partai yang didirikan presiden pertama Soekarno.

"Sebagai gantinya, adalah ruas jalan Abatar. Memang bukan jalan protokol tetapi kami bi
sa memahami karena untuk penggantian nama jalan protokol prosesnya terlalu panjang, melewati persetujuan dari DPRD dan syaratnya untuk mengganti nama jalan pahlawan harus dengan nama pahlawan pula," kata Sumartono.

Jalan Yap Tjwan Bing nantinya berada di Kampung Jagalan, Jebres dan agak jauh dari kawasan Pecinan. Meski tidak berada di kawasan Pecinan dan bukan merupakan jalan utama, namun nama Jalan Yap Tjan Bing, menjadi satu-satunya nama jalan yang menggunakan nama orang keturunan Tionghoa di Indonesia.

Sebelumnya PMS bersama dengan Himpunan Fuqing Surakarta, Himpunan Persaudaraan Hakka Surakarta, Perkumpulan Hoo Hap Solo, serta Majelis Agama Khong Hu Tju (Makin) Solo sebelumnya mengusulkan agar sebagian ruas jalan RE Martadinata diubah menjadi Jl Yap Tjwan Bing.

Meski banyak terlibat dalam pergerakan nasional, Yap Tjwan Bing, sarjana farmasi Universitas Amsterdam 1939 dilahirkan di Solo 31 Oktober 1910 di Solo jarang disebut dalam buku sejarah Indonesia. Padahal dia adalah satu-satunya warga keturunan Tionghoa yang menjadi anggota PPKI. Dia juga aktif dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia

Selain menjadi anggota PPKI dan hadir saat pengesahan UUD 1945 serta memilih Presiden dan Wakil Presiden RI tanggal 18 Agustus 1945, Yap juga menjadi anggota KNIP dan duduk dalam DPR-RIS. Yap pernah menjadi pengurus Partai Nasional Indonesia (PNI), partai yang didirikan presiden pertama Soekarno. (sa memahami karena untuk penggantian nama jalan protokol prosesnya terlalu panjang, melewati persetujuan dari DPRD dan syaratnya untuk mengganti nama jalan pahlawan harus dengan nama pahlawan pula," kata Sumartono.

Imron Rosyid

http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/jawamadura/2008/02/07/brk,20080207-117076,id.html

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda